BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tingginya jumlah penduduk terutama
diperkotaan menimbulkan masalah terutama pada tingkat pengangguran dikarenakan
faktor pendidikan yang kurang baik dan belum merata. Selain jumlah pengangguran
yang meningkat efek dari kepadatan penduduk yaitu meningkatnya sampah terutama
sampah plastik. Plastik
merupakan salah satu penemuan dibidang kimia yang menjadikan hidup manusia
lebih mudah. Penggunaan plastik yang semakin meluas disebabkan oleh kelebihan
yang dimilikinya, yaitu plastik mudah dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran,
mempunyai ketahanan kimia yang tinggi, dapat diatur keelastisannya, murah, dan
dapat bertahan untuk waktu yang lama. Namun, kelebihan ini pula yang menjadikan
plastik sebagai salah satu polutan yang sangat besar pengaruhnya. Karena murah,
orang membuang plastik dengan mudah dan menjadikannya tumpukan sampah yang sulit
dihancurkan oleh alam (Ramadhan dan Ali, 2012).
Pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik
ini. Perlu adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu
rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh
pemerintah kota atau daerah setempat. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
daur ulang plastik sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
lingkungan sekitar. Pengelolaan sampah yang lebih baik dan sebanyak mungkin
dapat mendayagunakan kembali sampah. Sampah sering dianggap sebagai benda yang
tidak berguna, secara ekonomis merupakan komoditas yang bernilai negatif karena
untuk menanganinya diperlukan biaya yang relatif besar, tetapi apabila usaha
pengelolaan sampah dapat terlaksana dan hasilnya dapat dimanfaatkan dengan
baik, disamping dapat mengatasi masalah keterbatasan lahan dan sumber dana
pengelolaan sampah, usaha ini dapat pula member manfaat ekonomi bagi para
pelakunya sehingga akan berdampak positif terdapat perekonomian wilayah secara
menyeluruh.( Kurniaty dan Rizal. 2011)
Selain masalah sampah yanng timbul diperkotaan,
maslah yang sering timbul yaitu tingkat pengangguran yanng relatif tinggi
dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan dan rendahnya kualitas pendidikan.
Permasalahan yang timbul di kelurahan Pagentan Kec. Singosari Kab. Malang yaitu
masala smapah yang belum teratasi dan banyaknya jumlah pengangguran di desa
tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut maka judul yang dibuat adalah
Aplikasi Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Barang Tepat Guna Dan Kerajinan
Untuk mengurangi Pengangguran Di Kelurahan Pagentan Kec. Singosari Kab.Malang.
1.2
Rumusan Masalah
Meningkatnya
jumlah pengangguran seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kec. Singosari.
Sehingga menambah jumlah warga yang kurang mampu dan menurunnya pendaptan
ekonomi. Dengan kepadatan jumlah penduduk juga berdampak pada meningkatnya
jumlah sampah dan penanganan yang kurang baik. Selama ini kesadaran masyarakat
akan keberadan sampah dilingkungan sekitar kurang diperhatikan sehingga
menimbulkan dampak yang begitu besar. Ditinjau dari keberadaan sampah yang
begitu banyak sebenarnya dapt menghsilkan banyak keuntung di bidang ekonomi.
1.3
Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan untuk
memberi informasi tentang konsep
pemanfaatan limbah atu sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai
jual tinggi, mengetahui prinsip kerja, system distribusi dan pembagian hasil.
Sehingga penganggurn yang ada di Kel. Pagentan Kec. Singosari dapat berkurang
dan pendapatan akan meningkat.
1.4
Manfaat
Setelah
diadakan penyuluhan diharapkan jumlah pengangguran dan pendapatan ekonomi
masyarakat dapat meningkat dari kerajinan sampah. Peningkatan tersebut juga
dapat mengurangi jumlah sampah yang ada diperkotaan. Di samping itu, melalui
penelitian ini, dapat mendorong masyarakat untuk lebih memiliki kesadaran akan
kelestarian lingkungan menuju lingkungan yang sehat dan bersih.
BAB
II
GAMBARAN UMUM
PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
Masalah kependudukan di Indonesia pada hakekatnya
menyangkut tiga aspek yaitu aspek kuantitas dimana Indonesia memiliki jumlah
penduduk yang sangat besar yang menempatkan Indonesia sebagai Negara ke-4 di
dunia sebagai Negara terbanyak penduduknya, aspek kualitas dimana Indonesia
memiliki kualitas penduduk yang rendah tercermin pada Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia yang menempati ranking ke 108 dari 188 negara pada tahun
2009, serta aspek mobilitas dimana Indonesia memiliki persebaran penduduk yang
timpang (BkkbN 2011/2012).
Kondisi diatas berdampak luas
pada berbagai aspek kehidupan dan pembangunan Indonesia. Dilihat dari aspek
sosial ekonomi dampak yang ditimbulkan antara lain: masalah pemenuhan kebutuhan
pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan, penyediaan lapangan kerja dan lain
sebagainya. Berbagai kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut bermuara pada
tingginya angka pengangguran (BkkbN 2011/2012). Kelurahan Pagentan, Kecamatan
Singosari Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak
tersebut. Masyarakat Kelurahan Pagentan mayoritas adalah pedagang. Pedagang
sebagian besar memulai usaha dengan meneruskan usaha keluarga. Hal
ini menyebabkan sedikitnya peluang kerja dari masyarakat lain yang bukan
berasal dari keluarga pedagang. Ditambah lagi, Kelurahan Pagentan dapat
dikatakan sebagai pusat perdagangan di Kecamatan Singosari yang menyebabkan
Kelurahan Pagentan banyak didatangi pendatang dari luar. Hal ini juga
menyebabkan semakin banyak masyarakatnya yang pengangguran. Oleh karena itu
perlu diselenggarakan suatu upaya penyuluhan untuk mengatasi permasalahan
masyarakat Kelurahan Pagentan tersebut yaitu mengurangi angka pengangguran.
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Masyarakat Kelurahan Pagentan Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang mayoritas adalah pedagang. Sementara pedagang sebagian besar
memulai usaha dengan meneruskan usaha keluarga. Hal ini menyebabkan
sedikitnya peluang kerja dari masyarakat lain yang bukan berasal dari keluarga
pedagang. Angka pengangguran di Kelurahan Pagentan masih relatif tinggi. Untuk
itu perlu diadakan penyuluhan untuk mengurangi angka pengangguran tersebut. Salah
satu upaya adalah dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang nantinya akan
diolah menjadi barang tepat guna dan kerajinan yang diharapkan akan membantu
mengurangi angka pengangguran sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat
Kelurahan Pagentan.
BAB III
METODE
PELAKSANAAN
3.1 Metode
Pelaksanaan
Metode
pelaksanaan yang kami gunakan dalam proses penyuluhan ini adalah metode secara
langsung dengan cara presentasi didepan para audien yaitu masyarakat sekitar
dan juga metode secara tidak langsung akan kami lakukan dengan cara menggunakan
media sosial seperti blog untuk meluaskan lagi materi penyuluhan kami. Adapun
langkah-langkah yang akan kami lakukan yaitu :
- Persiapan Kegiatan
a.
Perijinan
Setelah melakukan identifikasi masalah
yang ada di daerah tersebut kami selanjutnya menyusun program yang kiranya akan
menjadi solusi dari permasalahan yang ada. Program yang kami pilih selanjutnya
akan kami ajukan ke perangkat desa setempat dan meminta izin untuk melakukan
penyuluhan mengenai program yang kami susun.
b.
Sosialisasi Pengadaan Penyuluhan
Setelah mendapatkan izin dari perangkat
desa kami langsung mengadakan sosialisasi mengenai acara penyuluhan. Kami
melakukan sosialisasi program penyuluhan ini lewar acara-acara kelompok warga
desa dan melalui pihak dari perangkat desa.
c.
Menentukan Model Penyampaian Materi
Model penyampaian yang akan kami lakukan
yaitu pertama kami akan melakukan pengenalan model program kegiatan dan
selanjutnya kami akan mengajak para audience untuk praktek secara langsung
melakukan kegiatan, yaitu membuat kerajinan dari limbah rumah tangga.
- Pelaksanaan kegiatan
a.
Tempat dan waktu pelaksanaan
Untuk tempat dan waktu pelaksanaan dari
kegiatan penyuluhan akan di laksanakan di balai desa dan untuk waktunya pada
malam hari sekitar jam 19:00 WIB / setelah isya’, karena waktu itulah biasanya
kebanyakan warga desa beristirahat dengan kegiatannya.
b.
Gambaran peserta
Peserta yang akan hadir di acara
penyuluhan ini yaitu mereka warga Kelurahan Pagetan baik pemuda maupun warga
desa, karena program ini di tujukan untuk seluruh warga baik muda ataupun tua.
c.
Target jumlah peserta
Karena dilihat begitu pentingnya program
penyuluhan ini, maka kami meminta ke perangkat desa agar menyiapkan warganya
paling sedikit 25 orang.
3.2 Gambaran
Teknologi
Teknologi
yang akan kami gunakan didalam proses kegiatan penyuluhan yaitu seperti
peralatan penunjang dalam prosesi kegiatan penyuluhan secara langsung seperti
alat Mikrofon dan sound sistem, LCD, dll. Sedangkan teknologi yang akan kami
gunakan di dalam proses penyuluhan secara tidak langsung yaitu menggukan akun
blog, ini karena di zaman seperti ini sudah banyak yang dengan blog dapat
menginformasikan sesuatu hal ke masyarakat dalam cangkupan luas bahkan
menglobal.
3.3 Jadwal
Kegiatan Program
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|||||||||||
Bulan ke-1
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-1
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Pengamatan permasalahan di masyarakat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Penyusunan Program Pemecahan Permasalahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penyiapan Bahan dan peralatan penunjang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pelaksanaan penyuluhan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pelatihan dan Pendampingan ke Masyarakat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Evaluasi Program
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pembuatan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.4 Media
Penyuluhan
·
Media Metode Secara Langsung
a. Tempat
Yang Nyaman Dan Luas
Agar acara yang kami laksanakan berjalan
dengan lancar kami membutuhkan tempat yang nyaman dan juga luas karena dalam
proses kegiatan nantinya akan diadakan praktek pembutan produk. Dengan demikian
kami sangat membutuhkan tempat yang seperti ruangan aula ataupun yang lainnya.
b. Peralatan
Penunjang Presentasi
Peralatan penunjang presentasi yang di
maksut disini yaitu sepet mikrofon dan sound sistem untuk pengeras suara, LCD
untuk menampilkan slide presentasi, laptop untuk pengoperasian slide
presentasi, dll. Semua peralatan tersebut sangat mutlak harus ada karena semua
alat tersebut menentekan baik buruknya preentasi yang dibawakan.
c. Contoh
Hasil Kerajinan Sampah
Dengan membawa contoh secara langsung
kami akan membuat mereka benar-benar
jelas akan apa yang kami maksutkan dengan tema penyuluhan yang kami sampaikan.
Dengan seperti itu maka kami dalam proses penyampaian dipermudah.
·
Metode Secara Tidak Langsung
a. Akun
Blog
Akun blog akan digunakan untuk
mengunggah materi-materi penyuluhan baik itu dalam bentuk file tulisan ataupun
dalam bentuk file gambar ataupun video. Dengan adanya akun blog kami akan di
permudahkan dalam proes penyampaian secara global karena blog bersifat sangat
mendunia.
b. Jaringan
Wifi/Jaringan Akses ke Internet
Jaringan Wifi/Jaringan Akses ke Internet
sangat di butuhkan karena dengan adanya alat penunjang apapun apabila tidak ada
jaringan Wifi/jaringan untuk mengakses internet lainnya maka para pengakses
blog tidak akan dapat masuk untuk mencari informasi khususnya blog tentang
penyuluhan ini.
c. Gagged
Untuk zaman seperti ini yang dunia
teknologi sudah berkembang dirasa sudah banyak masyarakat yang menggunakan
gagged untuk keperluan tertentu. Dengan gagged dapat mengakses internen
khususnya blog. Untuk itu fungsi gagged di sini adalah alat penunjang untuk
proses penyuluhan tidak langsung dengan pengadaan akun blog sebagai alat
penyampai informasi secara global.
d. Laptop/Komputer
Fungsi dari laptop/komputer di sinitidak
jauh berbeda dengan gagged, karena alat ini di gunakan untuk mengakses internet
dengan bantuan jaringan wifi/ jaringan pengakses internet lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Analisis
Dampak Kependudukan. 2011. Isu-Isu
Strategis dalam Analisis Dampak Kependudukan terhadap Sosial Ekonomi.
BKKBN, Jakarta.
Kurniaty, Dian Rifany
dan Mohamad Rizal. 2011. Pemanfaatan Hasil Pengelolaan Sampah Sebagai
Alternatif Bahan Bangunan Konstruksi. Jurnal
SMARTek, vol. 9, no. 1, pp. 47-60.
Ramadhan P, Aprian dan
Munawar Ali. 2012. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Minyak Menggunakan Proses
Pirolis. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan,
vol. 13, no.1, pp. 44-53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar